PROPAMI Fokus Meningkatkan Pendidikan Pasar Modal di Seluruh Indonesia

oleh
PROPAMI Fokus Meningkatkan Pendidikan Pasar Modal di Seluruh Indonesia

KoranPrioritas.com – Perhimpunan Profesi Pasar Modal Indonesia (PROPAMI) semakin gencar melakukan kegiatan untuk meningkatkan minat dan melek pasar modal di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Ketua DPW PROPAMI Sumut, Andika Sujarwadi, dalam program kerja yang dilakukan di wilayahnya. Andika mengatakan bahwa dengan memperbanyak kegiatan dan pelatihan, diharapkan semakin banyak masyarakat yang melek pasar modal dan memberikan bekal pengetahuan kepada pelaku pasar modal untuk mendapatkan sertifikasi baik untuk perseorangan maupun yang bekerja di perusahaan sekuritas.

PROPAMI sendiri kini telah memiliki 12 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) yang tersebar di Indonesia, termasuk di Sumatera. Namun, masih ada beberapa daerah di Indonesia yang meminta untuk dibentuk PROPAMI seperti di Yogyakarta, Palembang, Samarinda, dan beberapa daerah lainnya. Untuk membentuk DPW PROPAMI minimal di suatu daerah harus ada 50 orang yang memiliki izin dan bekerja di perusahaan sekuritas.

Ketua Umum DPP PROPAMI, NS, Aji Martono, mengatakan bahwa setiap orang bisa mendapatkan sertifikasi pasar modal, tidak hanya mereka yang sudah bekerja di sekuritas. Dengan memiliki sertifikasi pasar modal, seseorang telah kompeten dalam bidangnya. PROPAMI juga akan menggandeng perguruan tinggi untuk melakukan pelatihan di berbagai daerah.

Acara pelantikan Ketua DPW PROPAMI Sumut, Andika Sujarwadi, telah dilaksanakan pada Sabtu (13/5) di Kantor IDX Sumut. Selain Andika, DPW PROPAMI Sumut juga melantik Wakil Ketua Muhammad Dian dari Trader, Sekretaris Lydia Tiara Sani dari PT Indo Premier Sekuritas, dan Bendahara Yustika Sitompul dari Maybank Kim Eng Sekuritas.

PROPAMI terbentuk dari beberapa asosiasi yang bergerak di pasar modal diantaranya Ikatan Pialang Efek Indonesia, Asosiasi Analis Efek Indonesia, Asosiasi Wakil Penjamin Emisi Indonesia. PROPAMI sendiri saat ini belum dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia karena belum semua daerah memiliki perusahaan sekuritas. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk memperbanyak kegiatan dan pelatihan agar masyarakat semakin melek dan tertarik pada pasar modal.

Menurut data, investor pasar modal di Indonesia hanya sekitar 8% dari total penduduk Indonesia yang mencapai 270 juta jiwa. Oleh karena itu, meningkatkan minat dan melek pasar modal di Indonesia menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan agar masyarakat dapat memanfaatkan peluang investasi yang ada di pasar modal.