KORAN PRIORITAS.com — Santer terdengar di netizen, terjadi polemik internal matra dan antar matra di tubuh TNI, dalam situasi keamanan RI jelang Pilpres 2024.
Situasinya, bahkan disebut, mirip-mirip sebelum meletusnya peristiwa G30 S PKI.
Benarkah?
Pengamat militer dan pertahanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi mengatakan, “Sudahlah cukup sejarah itu dijadikan pembelajaran, bukan hanya sekedar dijadikan upacara seremonial.”
Khairul Fahmi mengatakan, TNI harus tetap solid dan sinergis, untuk itu perlu kearifan semua pihak dengan lebih mengedepankan keharmonisan hubungan antar kelembagaan, demi perdamain dan masa depan Bangsa.
Stop ego sektoral.
Yang pasti, “Jabatan Panglima TNI harus diisi oleh kepala staf atau mantan kepala staf yang masih aktif.”
Juru bicara TNI belum bersuara mengenai gaduh ini di TNI.
