[ad_1]
Sebagian kuda yang telah dipensiunkan sebagai kuda pacu dimanfaatkan untuk dijadikan kuda tunggangan untuk bersenang-senang. Bagi sebagian lainnya, prospek kehidupan hewan tersebut bisa jadi suram.
Namun di Inggris, muncul gagasan baru, yakni melatih kembali kuda pacu yang telah dipensiunkan untuk menjadi kuda terapi.
Sue Molloy dari National Horse Racing Museum menjelaskan, “Kuda-kuda pacu, sewaktu mengakhiri karier mereka dan usia mereka baru tiga atau empat tahun, benar-benar tidak ingin sekadar berdiam diri di lapangan selama 20, 30 tahun ke depan. Mereka begitu serbaguna. Saya benar-benar yakin bahwa ada pekerjaan untuk 99 persen dari mereka.”
Para ilmuwan bekerja dengan badan amal “Racing to Relate” untuk mengembangkan satu standar berbasis bukti untuk memilih dan melatih kuda-kuda sewaktu bertransisi dari kehidupan di arena pacuan untuk menjadi bagian dari Terapi Berbantuan Kuda.
Salah satu di antara kuda itu adalah Boma Green yang baru berusia empat tahun, salah satu contoh klasik kuda yang memerlukan rumah baru.
Dr. Helen Sharp dari Racing to Relate mengatakan kuda-kuda pacu yang termasuk kelompok kuda elite banyak yang kemudian beralih tidak seperti itu lagi atau bahkan menjalani kehidupan yang tidak begitu aktif. Ia mengatakan orang pasti akan terkejut kalau tahu betapa banyak kuda berdarah murni yang tidak tahu apa yang harus dilakukannya sewaktu hewan itu dibawa ke ladang.
Siapa yang akan mendapat manfaat dari kuda terapi? Para veteran, anak-anak yang menyandang disabilitas, serta mereka yang sedang bergumul dengan masalah kesehatan jiwa.
Sue Molloy menduga ada semacam indra keenam pada kuda. Ada kerja sama yang baik antara kuda dan orang-orang yang memerlukan terapi, baik untuk kesehatan jiwa atau masalah disabilitas fisik, ujarnya.
Tetapi tidak semua kuda dapat melakukan tugas itu. Satu tim peneliti sedang merancang serangkaian tes untuk menilai kuda mana yang sesuai untuk itu. Di antaranya, dengan menggunakan tes payung.
Dr. Joanna Hockenhull dari University of Bristol mengemukakan,“Ini merupakan cara untuk mengenali kuda dan bagaimana mereka bereaksi dalam situasi berbeda-beda. Jadi kami berusaha menangkap ini dalam tes yang kami susun bersama sehingga kami tahu bagaimana mereka bereaksi terhadap payung yang mendadak terbuka di depan mereka; bagaimana mereka mengatasi ketakutan itu. Apakah mereka menunjukkan ketertarikan setelahnya? Atau mereka menjauh? Kami akan melihat bagaimana mereka bereaksi terhadap sesuatu yang tidak pernah mereka lihat sebelumnya dan juga bagaimana reaksi terhadap berbagai permukaan yang berbeda di bawah kaki mereka.”
Penelitian selama tiga tahun ini bertujuan untuk memberikan ‘standar global’ bagi industri pacuan kuda, suatu perangkat untuk melatih kembali kuda-kuda pacu.
Sir Mark Prescott telah melatih kuda selama 45 tahun lebih dan ribuan kuda telah menjadi juara berkat tangan dinginnya. Pelatihan awal untuk kuda, ujarnya, penting untuk kesejahteraan jangka panjang mereka.
Sementara itu Dr. Joanna Hockhenhull berharap proyek penelitian ini dapat menunjukkan bahwa kuda dapat memiliki karier kedua yang luar biasa. [uh/ab]
[ad_2]
Source link