[ad_1]
Kepemimpinan Jokowi Perkuat Peran Indonesia di Level Dunia
Oleh : Aulia Hawa
Saat ini Presiden Jokowi telah selesai dari kunjungan kerja ke Asia Timur dan bertemu dengan para pemimpin dunia. Kepemimpinan Presiden Jokowi yang mendapat sambutan hangat tokoh internasional ini telah memperkuat peran Indonesia di level dunia.
Sekretaris Jenderal (Sekjend) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa kepemimpinan Presiden Jokowi telah berhasil menguatkan peran bangsa. Bahkan Jokowi dianggap mampu menjadikan Indonesia kian diakui oleh negara-negara maju di dunia.
Hal tersebut disampaikannya pada Seminar Kebangsaan yang bertajuk ‘Strategi Pemerintahan Jokowi Menjaga Keamanan Nasional’ yang diselenggarakan di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga.
Menurutnya, kepemimpinan Jokowi yang telah memasuki periode kedua ini dapat menjadi cerminan baik. Terutama dalam menumbuhkan semangat persatuan di masyarakat.
Kondisi ini sebagaimana yang terlihat saat Jokowi menerima kunjungan kenegaraan oleh para perdana mengeri hingga presiden dari negara-negara sahabat.
Begitu juga sambutan hangat ketika Jokowi melawat ke negara-negara sahabat. Hal ini terkandung suatu tekad untuk membangun kepemimpinan Indonesia di antara bangsa-bangsa lain di dunia.
Dengan begitu, akan terbangun sebuah pemerintahan yang dapat menciptakan beragam kebermanfaatan. Khususnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hasto juga menyatakan, kepentingan nasional menjadi satu tujuan strategis pemerintahan Jokowi. Apalagi yang berkaitan dengan skala prioritas untuk merealisasikan setiap target pencapaian dalam menjalankan roda pemerintahan. Selain itu, Presiden Jokowi juga dinilai berhasil untuk meningkatkan daya tawar Indonesia terhadap perdagangan dunia. Presidensi G20 Indonesia menimbulkan dampak positif bagi perekonomian nasional.
Akademisi Hubungan International Universitas Udayana, Sukma Sushanti menyebut, status Indonesia sebagai Presidensi G20 harus dimanfaatkan dengan cermat. Sebab dimanfaatkan dengan cermat. Sebab dengan itu dapat berdampak positif terhadap sektor perdagangan Tanah Air.
Menurut Sukma, label Indonesia sebagai negara berkembang, kehadiran G20 menjadi satu potensi yang dapat menguntungkan. Khususnya dalam hubungan perdagangan antar negara.Dirinya menilai posisi Indonesia saat ini menjadi sangat strategis. Ditambah lagi dengan karakter kepemimpinan Jokowi menjadi Presidensi G20 begitu disenangai para pemimpin negara di dunia. Artinya Indonesia lebih punya posisi yang dapat mengcounter berbagai kebijakan perdagangan dunia. Sukma percaya dengan segala potensi sumber daya manusia (SDM) maupun kekayaan alamnya, Jokowi dapat memaksimalkan Presidensi G20. Karena dengan demikian akan menciptakan kemajuan.
Indonesia merupakan negara berkembang pertama yang menjadi presidensi pertemuan G20 yang merupakan negara-negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Oleh karena itu, Indonesia akan tetap berfokus untuk mengangkat isu-isu yang merepresentasikan kebutuhan nasional, negara berkembang dan maju serta negara miskin.
G20 memiliki peranan yang sangat strategis di dalam memformulasikan berbagai isu global terkait pertumbuhan dan perekonomian serta stabilitas ekonomi dan keuangan. Karena keanggotaannya yang terdiri dari kombinasi negara maju dan berkembang yang merupakan 66 persen populasi dunia.
Indonesia sendiri menargetkan bisa menarik Investasi sebesar Rp 200 triliun-Rp 250 triliun melalui penyelenggaraan KTT G20 pada November 2022 mendatang. Hingga kini, pemerintah terus menyusun rencana dan target rinci terkait penarikan investasi melalui ajang tersebut.
Pada kesempatan berbeda, pakar perdagangan ekonomi dunia dan politik Internasional Universitas Gajah Mada (UGM), Riza Noer Arfani mengatakan bahwa Indonesia bisa menjadi juru runding penyelesaian antara Rusia dan Ukraina yang sempat terjadi. Apalagi, sudah jelas tertulis dalam pembukaan UUD 1945, di mana Indonesia memiliki komitmen untuk menjaga perdamaian dan ketertiban dunia.
Riza menilai bahwa apa yang dinyatakan oleh Presiden Joko Widodo yang meminta konflik segera dihentikan, perlu ditindaklanjuti dengan mempertemukan negara-negara yang berkonflik dalam meja perundingan. Sebagai Ketua G20 periode ini, Indonesia bisa saja mengajak Turki, China, Rusia untuk duduk bersama membahas progres kebaikan ekonomi apabila konflik terjadi berlarut-larut.
Di sisi lain Jokowi juga mampu membawa Mandalika mendunia. Hal ini dikarenakan kesuksesan gelaran ajang MotoGP Mandalika tidak terlepas dari besarnya dukungan presiden Jokowi. Hadirnya perhelatan MotoGP Mandalika sangat diapresiasi oleh masyarakat setempat, lantaran hal tersebut turut mendongkrak perekonomian. Hal in dibuktikan dengan adanya geliat ekonomi yang terlihat di sektor UMKM.
Pada 2019, Jokowi mendapatkan kehormatan dengan dinobatkan sebagai Asian of The Year 2019 oleh media Singapura, The Straits Times. Dalam halaman utamanya, The Times menyebutkan bahwa Jokowi merupakan sosok pemersatu di tengah disrupsi dan kekacauan yang terjadi di dunia.
Pemimpin redaksi media Singapura Warren Fernandez, mengatakan bahwa Jokowi dinilai telah berkontribusi terhadap Asia dengan cemerlang. Dia juga dianggap telah menyatukan Indonesia dan terus membawa Indonesia untuk terus melangkah ke depan.
Di bawah kepemimpinan Jokowi, Indonesia telah menjadi negara yang cukup berpengaruh bagi banyak negara, hal ini tentu saja menunjukkan bahwa Jokowi mampu mengambil peran di level dunia.
)* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute
[ad_2]
Source link